Ismed Sofyan | ||
Informasi pribadi | ||
---|---|---|
Nama lengkap | ||
Tanggal lahir | 28 Agustus 1979 | |
Tempat lahir | Tualang Cut, Manyak Payed, Aceh Tamiang, Indonesia | |
Tinggi | 165 cm | |
Posisi bermain | Bek kanan | |
Informasi klub | ||
Klub saat ini | Persija | |
Nomor | 14 | |
Klub senior1 | ||
Tahun | Klub | |
(-) (2000-sekarang) | Persiraja Persija Jakarta | |
Tim nasional | ||
1999-sekarang | Indonesia | |
1 Penampilan dan gol di klub senior hanya dihitung dari liga domestik. |
Jumat, 13 Agustus 2010
profil ISMED SOFYAN
Kamis, 12 Agustus 2010
welcome back greg
JakOnline-Gelandang Energik Greg Nwokolo akan kembali memperkuat Squad Team Macan Kemayoran, Kabar yang berhasil dihimpun Jak Online dari Bung Ferry (Assisten Manager Persija Jakarta) Greg telah sepakat untuk bergabung kembali di Persija Jakarta dan akan segera merapat ke Jakarta untuk memulai latihan Perdana Persija pada tanggal 16 Agustus 2010.
Dengan demikian salah satau posisi gelandang di team Persija sudah pasti menjadi milik Greg Nwokolo yang sebelumnya memperkuat team Divisi Utama di Liga Portugal ini sekaligus menepati janjinya untuk kembali datang ke Indonesia hanya untuk Persija Jakarta dan kitapun akan segera dapat menyaksikan aksi Greg kembali di lapangan hijau secara langsung.(JO)
Welcome Greg!!
Welcome Greg!!
Kuat dibelakang, Kompak ditengah, Tajam didepan, Kurang di Keeper
Friday, 13 August 2010 | |
JakOnline-Kerangka team Persija musim 2010/2011 menghadapi ISL musim 2010/2011 Persija melakukan perombakan total terhadap skuad lama yang ada, dari 23 pemain musim lalu hanya 10 pemain yang masuk skuad musim depan. Ke 10 pemain tersebut diantaranya 3 pemain muda yakni Hasyim Kipaw, Ramdani Lestaluhu, dan Windu. Sisa 7 pemain Ismed Sofyan, Leo Saputra, Aliyudin, Bambang Pamungkas, M.Ilham, Roni Tri, Agus Indra. Selain ke 10 pemain lama yang dipertahankan, Coach RD juga membawa serta anak asuhnya saat melatih SFC, yakni M.Nasuha, Toni Sucipto, Ambrizal, Precious, Andri Tani, AA Nugrah Wahyu, dan Hendro Kartiko. Semua pemain yang sudah ada belum lagi ditambahkan pemain asing yang sudah menyatakan diri merapat ke Persija, seperti Greg Nwokolo pemain yang pernah merumput bersama Persija kembali lagi setelah petualanganya di Negeri Portugal, ada lagi Julius Pongla Akosah striker naturalisasi dari Hongkong asal Kamerun, serta Eric Arsene Beyemi, pemain asal kamerun yang sebelumnya merumput bersama FC Dnepr Mogilev di Liga Rusia. Dari kesemua pemain yang sudah memastikan diri bergabung di Persija untuk musim depan, terliaht komposisi yang cukup tajam dilini depan, kompak dilini tengah dan terlihat kurang di posisi kipper. Ini bukan atas penilaian dari Jak Online sendiri, tapi dari penilaian rekan – rekan Jakmania, dan pecinta persija melalui akun twitter @JakOnline. Beberapa replay yang masuk mengatakan kenapa Hendro yang akhirnya mengawal gawang Persija, Hendro kan sudah tua, kenapa tidak coba Kurnia Meiga, Markus Harisson, Danan Wihatmoko, Ferry Rotinsulu dan masih banyak lagi menyebutkan nama kipper. Sebenarnya masukan ini bukan untuk menjatuhkan mental dari Hendro sendiri, tapi masukan ini bisa menjadi lecut semangat dan membuktikan kepada seluruh the jakers dan pecinta Persija kalo dirinya masih kredibel untuk menggawal gawang Macan Kemayoran. Disini Jak Online coba jelaskan, kenapa tidak ambil Kurnia Meiga, kipper satu ini memang pemain asli kelahiran Jakarta, namun kabar terakhir dia sudah di Kontrak oleh SFC, dan dia juga merupakan kipper timnas U-23 yang kemungkinan tidak bisa dimainkan untuk level klub karena membela timnas, dengan alasan itu pula SFC akhirnya berusaha untuk memperpanjang kontrak Ferri Rotinsulu yang sebelumnya sempat menyatakan keinginannya membela Persija. Untuk Markus Harisson, belum ada kontak resmi dari Persija sendiri, dari markus sendiri belum ada statement apapun. Dan untuk Danan Wihatmoko, kiper Persijap ini sudah menjadi Pegawai Negeri Sipil di Jepara, hal itu yang sulit untuk membawa dia keluar dari Jepara. Untuk Baihakki Khaizan kenapa tidak dipertahankan, yang Jak Online amati disini, Baihakki tidak masuk ke skema yang diinginkan RD, untuk Abanda Herman, pemain yang satu ini sedang ada masalah dengan agennya, dan permasalahan ini sudah sampai ke FIFA, Persija tentu saja tidak ingin mengambil resiko untuk mengkontrak Abanda. Mustafic sendiri sampai berita ini diturunkan Jak Online belum mendapatkan info mengenai pemain ini, dari sisa satu pemain asing yang masih ada, kita tunggu saja kelanjutan berita kelengkapan pemain yang akan memperkuat Persija musim depan dapatkan semuanya di web ini. (ZNI-JO) |
SEJARAH THE JAK MANIA
Sejarah The Jakmania
The Jakmania berdiri sejak Ligina IV, tepatnya 19 Desember 1997. Markas dan sekretariat The Jakmania berada di Stadion Menteng. Setiap Selasa dan Jumat merupakan rutinitas The Jakmania baik itu pengurus maupun anggota untuk melakukan kegiatan kumpul bersama membahas perkembangan The Jakmania serta laporan-laporan dari setiap bidang kepengurusan.
Tidak lupa juga melakukan pendaftaran bagi anggota baru dalam rutinitas tersebut. Ide ini muncul dari Diza Rasyid Ali, manajer Persija waktu itu. Ide ini mendapat dukungan penuh dari Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso. Sebagai pembina Persija, memang Bang Yos (sapaan akrabnya)sangat menyukai sepakbola. Ia ingin sekali membangkitkan kembali sepakbola Jakarta yang telah lama hilang baik itu tim maupun pendukung atau suporter.
Pada awalnya, anggota The Jakmania hanya sekitar 100 orang, dengan pengurus sebanyak 40 orang. Ketika dibentuk, dipilihlah figur yang dikenal di mata masyarakat. Gugun Gondrong merupakan sosok paling ideal disaat itu. Meski dari kalangan selebritis, Gugun tidak ingin diberlakukan berlebihan. Ia ingin merasa sama dengan yang lain.
Pengurus The Jakmania waktu itu akhirnya membuat lambang sebuah tangan dengan jari berbentuk huruf J. Ide ini berasal dari Edi Supatmo, yang waktu itu menjadi Humas Persija. Hingga sekarang, lambang itu masih dipertahankan dan selalu diperagakan sebagai simbol jati diri Jakmania.
Seiring dengan habisnya masa pengurusan, Gugun digantikan Ir. T. Ferry Indrasjarief. Ia lebih akrab disapa Bung Ferry. Masa tugas Bung Ferry adalah periode 1999-2001 dan kembali dipercaya untuk memimpin The Jakmania periode 2001-2003, 2003-2005.
Lelaki tinggi, tampan dan sarjana lulusan ITI Serpong inilah yang memimpin The Jakmania hingga 3 periode. Dibawah kepemimpinan Bung Ferry yang juga pernah menjadi anggota suporter Commandos Pelita Jaya, The Jakmania terus menggeliat. Organisasi The Jakmania ditata dengan matang. Maklum, Bung Ferry memang dibesarkan oleh kegiatan organisasi. Awalnya, sangat sulit mengajak warga Jakarta untuk mau bergabung.
Beruntung, pengurus menemukan momentum jitu. Saat tim nasional Indonesia berlaga pada Pra Piala Asia, mereka menyebarkan formulir di luar stadion. Dengan makin banyaknya anggota yang mendaftar sekitar 7200 anggota, dibentuklah Kordinator Wilayah (Korwil).
Dan sampai pendaftaran terakhir saat ini terdapat lebih dari 30.000 anggota dari 50 Korwil. Setelah diadakan Pemilihan Umum Raya 2005, untuk memilih Ketua Umum yang baru, akhirnya terpilihlah Ketua Umum Baru periode 2005-2007 yaitu Sdr. Hanandiyo Ismayani atau yang bisa dipanggil dengan Bung Danang.
Tidak lupa juga melakukan pendaftaran bagi anggota baru dalam rutinitas tersebut. Ide ini muncul dari Diza Rasyid Ali, manajer Persija waktu itu. Ide ini mendapat dukungan penuh dari Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso. Sebagai pembina Persija, memang Bang Yos (sapaan akrabnya)sangat menyukai sepakbola. Ia ingin sekali membangkitkan kembali sepakbola Jakarta yang telah lama hilang baik itu tim maupun pendukung atau suporter.
Pada awalnya, anggota The Jakmania hanya sekitar 100 orang, dengan pengurus sebanyak 40 orang. Ketika dibentuk, dipilihlah figur yang dikenal di mata masyarakat. Gugun Gondrong merupakan sosok paling ideal disaat itu. Meski dari kalangan selebritis, Gugun tidak ingin diberlakukan berlebihan. Ia ingin merasa sama dengan yang lain.
Pengurus The Jakmania waktu itu akhirnya membuat lambang sebuah tangan dengan jari berbentuk huruf J. Ide ini berasal dari Edi Supatmo, yang waktu itu menjadi Humas Persija. Hingga sekarang, lambang itu masih dipertahankan dan selalu diperagakan sebagai simbol jati diri Jakmania.
Seiring dengan habisnya masa pengurusan, Gugun digantikan Ir. T. Ferry Indrasjarief. Ia lebih akrab disapa Bung Ferry. Masa tugas Bung Ferry adalah periode 1999-2001 dan kembali dipercaya untuk memimpin The Jakmania periode 2001-2003, 2003-2005.
Lelaki tinggi, tampan dan sarjana lulusan ITI Serpong inilah yang memimpin The Jakmania hingga 3 periode. Dibawah kepemimpinan Bung Ferry yang juga pernah menjadi anggota suporter Commandos Pelita Jaya, The Jakmania terus menggeliat. Organisasi The Jakmania ditata dengan matang. Maklum, Bung Ferry memang dibesarkan oleh kegiatan organisasi. Awalnya, sangat sulit mengajak warga Jakarta untuk mau bergabung.
Beruntung, pengurus menemukan momentum jitu. Saat tim nasional Indonesia berlaga pada Pra Piala Asia, mereka menyebarkan formulir di luar stadion. Dengan makin banyaknya anggota yang mendaftar sekitar 7200 anggota, dibentuklah Kordinator Wilayah (Korwil).
Dan sampai pendaftaran terakhir saat ini terdapat lebih dari 30.000 anggota dari 50 Korwil. Setelah diadakan Pemilihan Umum Raya 2005, untuk memilih Ketua Umum yang baru, akhirnya terpilihlah Ketua Umum Baru periode 2005-2007 yaitu Sdr. Hanandiyo Ismayani atau yang bisa dipanggil dengan Bung Danang.
PROFIL MY IDOL
salah satu idola saya adalah BAMBANG PAMUNGKAS atau biasa disapa 'bepe'.
inilah PROFIL BEPE:
Nama | : | Bambang Pamungkas |
Nama Panggilan | : | Bambang, Bepe |
Tempat, Tanggal Lahir | : | Getas, Kabupaten Semarang 10 Juni 1980 |
Agama | : | Islam |
Orang Tua | : | - H. Misranto (Ayah) - Hj. Suriptinah (Ibu) |
Kakak | : |
|
Adik | : | Dyah Ernawati |
Istri | : | Tribuana Tungga Dewi |
Anak | : |
|
Cita-cita | : | Guru dan Chef |
Pendidikan | : |
Taman Kanak-kanak Bangun 1 Getas Kab. Semarang (1984-1986)
SD Negeri Kauman Lor 3 Getas Kab. Semarang (1986-1992)
SMP Negeri 1 Salatiga, *Kelas 1C *Kelas 2C *Kelas 3A (1992-1995)
SMU Negeri 1 Salatiga, *Kelas 1C *Kelas 2C *Kelas 3 IPS 2 (1996-1999) - -
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Rawamangun hanya 2 semester |
Hobi | : | Membaca buku dan Memasak |
Saran | : | Bagi pemain-pemain junior "JANGAN PERNAH BERHENTI UNTUK BERMIMPI" karena mungkin suatu saat nanti, mimpi kalian akan menjadi kenyataan.. Keyakinan, kerja keras dan doa akan membantu kalian untuk mewujudkan mimpi itu.. mungkin saat ini, kami para senior yg membela nama Bangsa tetapi bisa jadi suatu saat nanti kalian yg akan berjuang mengenakan seragam Merah Putih, karena Tim nasional itu milik seluruh rakyat Indonesia siapapun mempunyai hak untuk menjadi pemain nasional, tentunya sesuai dengan kemampuannya, oleh karena itu persiapkan diri sebaik mungkin... |
Senin, 09 Agustus 2010
SEJARAH PERSIJA
Pada jaman Hindia Belanda, nama awal Persija adalah VIJ (Voetbalbond Indonesische Jacatra). Pasca-Republik Indonesia kembali ke bentuk negara kesatuan, VIJ berganti nama menjadi Persija (Persatuan sepak bola Indonesia Jakarta). Pada saat itu, NIVU (Nederlandsch Indisch Voetbal Unie) sebagai organisasi tandingan PSSI masih ada. Di sisi lain, VBO (Voetbalbond Batavia en Omstreken) sebagai bond (perserikatan) tandingan Persija juga masih ada. Terlepas dari takdir atau bukan, seiring dengan berdaulatnya negara Indonesia, NIVU mau tidak mau harus bubar.
Mungkin juga karena secara sosial politik sudah tidak kondusif (mendukung). Suasana tersebut akhirnya merembet ke anggotanya, antara lain VBO. Pada pertengahan tahun 1951, VBO mengadakan pertemuan untuk membubarkan diri (likuidasi) dan menganjurkan dirinya untuk bergabung dengan Persija. Dalam perkembangannya, VBO bergabung ke Persija. Dalam turnamen segitiga persahabatan, gabungan pemain bangsa Indonesia yang tergabung dalam Persija "baru" itu berhadapan dengan Belanda dan Tionghoa. Inilah hasilnya: Persija (Indonesia) vs Belanda 3-3 (29 Juni 1951), Belanda vs Tionghoa 4-3 (30 Juni 1951), dan Persija (Indonesia) vs Tionghoa 3-2 (1 Juli 1951). Semua pertandingan berlangsung di lapangan BVC Merdeka Selatan, Jakarta.
profil PERSIJA
Nama Klub : Persija Jakarta
Julukan : Macan Kemayoran
Berdiri : Jakarta, 28 November 1928
Alamat : Graha Wisata Gelanggang Olahraga Ragunan
Lt. 2 Pasar Minggu, Jaksel
Pembina : H. Sutiyoso
Panitia Pelaksana : Rifai Ismail
Manajer : IGK. Manila
Ass. Manajer : Ir. T. Ferry Indrasyarief
Coach : RAHMAD DERMAWAN
Asisten Coach : Isman Jasulmei
Administrasi : Dzulkifli
Suporter : The Jakmania
Stadion : gelora bung karno
Kapasitas Stadion : 15000
Prestasi Klub
Tahun Kejuaraan Prestasi
1931 Juara - VIJ Jakarta (nama awal Persija)
1933 Juara - VIJ Jakarta (nama awal Persija)
1934 Juara - VIJ Jakarta (nama awal Persija)
1938 Juara - VIJ Jakarta (nama awal Persija)
1964 Persija Jakarta
1973 Persija Jakarta
1975 Persija Jakarta dan PSMS Medan (juara bersama)
1977 Persija Jakarta
1979 Persija Jakarta
1990 Divisi Utama Peringkat 10
1995 Peringkat 12 Wilayah Barat
1995 Peringkat 13 Wilayah Barat
1996 Peringkat 10 Wilayah Barat
1998 Semifinalis
1999 Semifinalis
2001 Juara Liga Bank Mandiri
2002 8 Besar Liga Bank Mandiri
2003 Peringkat 7 Liga Bank Mandiri
2004 Peringkat 3 Liga Bank Mandiri
2005 Runner-Up Liga Indonesia
2005 Runner-Up Copa Indonesia
2006 Liga Indonesia 8 Besar
2006 Copa Indonesia Juara 3
2007 Copa Indonesia Juara 3
Langganan:
Postingan (Atom)